Kamis, 17 Januari 2013

Deteksi Kanker Melalui USG Ultrasonografi


Deteksi Kanker  Melalui USG Ultrasonografi
       Merupakan prosedur pemeriksaan medis dengan getaran suara berfrekuensi tinggi. USG dapat membedakan antara kista dan tumor padat. Hal ini sangatlah penting, kista pada umumnya jinak dan tidak membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan lanjutan dibanding benjolan padat yang masih memerlukan pemeriksaan biopsi. USG juga mendeteksi benjolan kecil yang tidak bisa diraba oleh tangan

Deteksi Kanker melalui Foto Rontgen


Deteksi Kanker melalui Foto Rontgen
        Pemeriksaan menggunakan X_Ray atau radiasi sinar X yang merupakan bentuk radiasi elegtromaknetik. Foto thorak bisa mengidentifikasikan penyakit paru paru seperti pneumonia., tumor paru dan edema atau pembengkakakan paru paru. Demikian pula, X-Ray juga bias mendeteksi struktur tulang, soft tissue atau jaringan lunak, obstruksi usus, pervarosi visceral, ascites, abut empedu, batu ginjal dan struktur gigi

Deteksi Kaker Melalui CT-Scan


Deteksi Kaker Melalui CT-Scan
         Computed Tomography- Scan merupakan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi neuron, sinar gamma daa sinar X. Alat ini dilengkapi dengan system control yang mendapat input computer. CT-Scan merupakan prosedur pemeriksaan yag memiliki aplikasi universal dan dapat melihat dengan sangat jelas detail bebagai kelainan dalam tubuh seperti pada susunan syaraf pusat, otot, tulang, rongga perut dan bias mendeteksi tumor dan nodul-nodul . CT Scan berpengaruh negative pada tubuh jika dilakukan secara kontinue

Deteksi Kanker Melalui MRI


Deteksi Kanker Melalui MRI
            Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik pemeriksaan medis yang digunakan untuk menghasilka gambaran struktur organ dalam organisme hidup dan menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi syaraf, otot dan tulang. Demikian pula menentukan ketelusan batu pada hirokarbon. MRI merupakan medan magnet kuat dan radiasi tidak meng ion atau non ionizing dalam jalur frekuensi radio. Kelebihan MRI daripada CT-Scan adalah kualitas gambar yang dihasilkan. MRI memiliki resolusi lebih baik dan MRI tidak berbahaya bagi orang sakit.

Deteksi Kanker Melalui Tes Darah

Deteksi Kanker melalui Tes Darah
           Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi didalam tubuh. Melalui tes darah, fungsi organ organ vital seperti  ginjal dan liver dapat diketahui baik buruknya. Hasil ananlisis darah snagt menentukan langkah medis berikutnya. Sebelum menjalani pemeriksaan darah biasanya  pasien diminta berpuasa. Berikut gambaran tes darah untuk mengetahui kanker:
  1. Reticulocyte
  2. ESR ( erythtocyte sedimentation rate)
  3. Hb ( Haemoglobin)
  4. RBC (red blood count)                                                                                         
  5. MCV ( mean corpuscular volume)
  6. MCHC ( mean corpuscular haemoglobin concentration)
  7. Mch ( mean corpuscular hermoglobin)
  8. Platelet
  9. Total WBC ( white blood cell)
  10. White Blood Cell Differential
  11. Neutrophils
  12. Basophils
  13. Monocytes
  14. Lymphocytes

Deteksi Kanker Melalui Turmour Kanker


Deteksi Kaker Melalui Turmour Marker ( Petanda Tumor )
           Tumor malignan menghasilakan protein, enzim dan hormon yang mengalir melalui peredaran darah. Hasil dari tumour marker bias mengidentifikasi aktifitas dari tumor itu. Jika tumor marker bisa mengidikasikan aktivitas tumor. Jika nilai rendah aktivitas tumor menurun  dan  diperlukan tumour marker lainnya untuk mengidentifikasikan aktifitas tumor secara lebih signifikan.

Deteksi Kanker Melalui Biopsi


Deteksi Kanker melalui Biopsi
          Pemeriksaan biopsi dilakukan hanya untuk mengetahui apakah tumor itu ganas (malignan) atau jinak (benign). Bebearapa sampel sel atau jaringan diambil ayau dicuil dari tumor tersebut dikirim ke laboratorium patologi anotomi untuk dianalisa secara mikroskopik. Biopsi jarang menimbulkan komplikasi, tetapi harus berhati hati karena luka bekas coblosan biopsi bisa menyebabkan infeksi jika tidak dirawat dengan benar dan akan mengakibatkan peradangan. Kesalahan diagnosa kanker  pada saat biopsi mengakibatkan kesalahan pengobatan

Deteksi Kanker

Deteksi Kanker
         Sampai saat ini belum ada alat secanggih apapun yang bias mendeteksi sejak kapan kanker mulai menyerang dan tumbuh di dalam tubuh. Kanker mulai dideteksi ketika tubuh merasakan sebuah tumor atau benjolan di salah satu permukaan tubuh. Tumor yang seperti itu biasanya masih bias dideteksi dengan diraba. Sayangnya ketika terdeteksi lengkap   kanker sudah dalam stadium lanjut. Berikut ini adalah pemeriksaan media yang berkaitan erat denga pendeteksian kanker:
  1. USG (Ultrasonography)
  2. Foto Rontgent
  3. CT-Scan ( Computed Tomography)
  4. MRI ( Magnetic Resonance Imaging)
  5. Tes Darah ( full blood picture, liver function dan tumour markers)
  6. Biopsi
  7. Bone Scan
  8. Pet –Scan ( positron emission tomography)